Kini kaum Muslimin akan kembali melewati pergantian tahun baru Islam, yaitu dari tahun 1446 Hijriyah. Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriyah. Mengapa Muharram dijadikan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah?
Hal ini karena bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan.
Pertama, Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang pada bulan tersebut diharamkan berperang dan berbuat kezaliman.
“Sesungguhnya, bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah [9]: 36).
Yang dimaksud empat bulan haram itu adalah Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab
Kedua, Rasulullah menisbatkan Muharram dengan syahrullah (bulan Allah). Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram.” (HR Muslim).
Ketiga, puasa Asyura 10 Muharram. Berkaitan dengan hal ini, Nabi SAW bersabda, “Berpuasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dosa) tahun sebelumnya.” (HR Muslim).
Keempat, tidak berbuat zalim di dalam bulan-bulan haram, salah satunya bulan Muharram. Segala bentuk perbuatan zalim diharamkan dilakukan di seluruh bulan, tapi di bulan-bulan haram lebih diharamkan dan lebih besar dosanya.