Tiga Nasihat Rasulullah kepada Seorang Sahabat yang Jarak Rumahnya Jauh dari Masjid

jum’at, 24 Mei 2024,  penulis telah melaksanakan amanah menjadi khotib di Masjid Al Hamzah lokasinya didaerah Jakarta timur dekat pekayon, materi yang penuli angkat adalah tiga nasehat rosulullah kepada seorang sahabat yang jaraknya jauh dari rumahnya, agar b

  1. “Yang pertama, Khaufullahi fi sirri wa ‘alaniyah,takutlah pada Allah baik dalam kesepian maupun keramaian,”

Takut kepada Allah merupakan sikap terpuji. Amalan hati,  Takut kepada Allah dapat melahirkan kebaikan-kebaikan (mengerjakan nafilah). Takut kepada Allah membuat seseorang berhati-hati dalam menjalani kehidupan agar tidak melanggar larangan agama.

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman: [Ali Imrân/3:175]

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman [Ali Imrân/3:175]

Keuntungan takut sama Allah

  1. Abdullah bin Mas’ud RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر

    Artinya: “Siapa yang membaca surat Al Mulk setiap malam, Allah SWT akan menghindarkannya dari siksa kubur dengan surat tersebut.” (HR An Nasa’i)
    Tafsir Al Azhar. Turun sebelum hijarah, pendek padat

Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir, artinya Kerajaan, kekuasaan mutlak dan alam semesta dikelola sesuai kehendak-Nya.

  1. Ganjaran Surga & pohon dan buah2an

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ ﴿٤٦﴾ فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿٤٧﴾ ذَوَاتَا أَفْنَانٍ

Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan [ar-Rahmân/55:46-48]

  1. “Yang kedua, Amsik lisanaka ‘an al-khalqi. Jagalah lisanmu dari menjelek-jelekkan orang lain

dalam surat Al Qaf ayat 18 Allah SWT berfirman:

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”

Nabi Muhammad SAW juga meminta kaum muslimin untuk membatasi ucapannya.
Advertisement

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah. Sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR Tirmidzi)

Manfaat menjaga lisan:

  1. Dijauhkan dari Kebinasaan

“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabnya: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka Beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR Tirmidzi)

  1. Diganjar Surga

“Barang siapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya, yakni mulut atau lidah, serta antara kedua kakinya, yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan surga untuknya.” (HR Bukhari)

Memperoleh Kedudukan Tinggi sebagai Muslim

Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW ditanya:

“Siapakah muslim yang paling utama?’ Kemudian beliau menjawab, “Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR Bukhari)

Doa Menjaga Lisan

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan, qalbu, dan maniku.” [Sunan Abu Dawud no. 1551; Sunan At-Tirmidzi no. 3492]

  1. “Yang ketiga, Wa undzur hubzaka alladzi ta’kuluhu hatta yakuuna min al-halal. Jagalah apa yang kamu makan, dan pastikan bahwa itu perkara yang halal. Artinya, jika kamu yakin akan kehalalannya ya silahkan dimakan. Kalau tidak yakin ya sudah, tinggalkan saja,”

Manfaatnya:

  1. Menjadikan Lebih Bersemangat dalam Ibadah, imam ghojali mengatakan: Barangsiapa yang mengonsumsi makanan haram, maka anggota tubuhnya akan tergerak melaksanakan kemaksiatan
  2. Menjadi Pendorong Terkabulnya Doa, Artinya, “Wahai Sa‘d, perbaikilah makananmu, niscaya doamu mustajab (dikabulkan).
  3. Mejadi Sebab Diberi Keturunan Saleh Salehah
  4. Menjernihkan Hati, bisa melebut segala penyakit hati, dan dapat memunculkan jawaban dari kegundahan hati.

Menurut Syekh Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad, bagi orang yang telah cukup tasawufnya, menjernihkan hati membutuhkan tiga kebiasaan penting, yaitu (1) menyedikitkan makanan serta menjaga kehalalannya, (2) tidak berinteraksi dengan orang yang berambisi mengejar nafsu duniawi, dan (3) selalu ingat kematian agar tidak terlalu banyak berandai-andai. (Zain bin Smith, al-Manhajus Sâwî, halaman 561).

 

 

 

About Miswan M.Pd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *