Wisata Durian di Kota Padang yang tidak pernah terlupakan

Sumatera Barat dikenal dengan kelezatan kuliner serta wisata alam yang memukau. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang, setelah lelah melancong seharian tak ada salahnya menikmati sensasi memakan durian di pusat kota saat malam tiba.

Sebagian wisatawan tentu suka menyantap buah durian, nah bagi travelers melakukan perjalanan ke Kota Padang, maka jangan lupa sambangi Jalan Gantiang, Kota Padang, Sumatera Barat karena di sinilah surganya buah durian!

Durian yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat ini kebanyakan didatangkan dari tanah Minang itu sendiri, apalagi Sumatera Barat juga dikenal dengan penghasil durian dalam jumlah besar diantaranya Kabupaten Agam, Sungay Tarab, Lubuk Minturun dan beberapa daerah lainnya. Bahkan, jika buah durian di Sumatera Barat sedang tidak musimnya maka durian dari daerah lainnya pun didatangkan sehingga buah yang dijuluki raja buah ini selalu mengalir deras di wilayah tersebut.

“Selain peminat dari warga Kota Padang itu sendiri maka dari wisatawan yang datang pun juga cukup besar. Oleh karenanya, buah durian di Kota Padang ini seakan tidak pernah ada habisnya,” ucap Penjual durian kepada ketua DPW AGPAII DKI Jakarta, belum lama ini.

Kuliner durian ini berpusat di daerah Ganting Kota Padang, pengunjung yang datang cukup ramai pada malam hari. Tidak hanya dari daerah Sumbar namun juga dari luar kota yang kebetulan sedang berada di Padang. Pedagang durian mulai buka lapak pada sore hari hingga tengah malam, lengkap dengan tikar yang luas milik masing-masing pedagang , atau ada juga dengan kajebo (bale) sebagai tempat duduk menyantap durian.

Ketika romongan DPW AGPAII DKI Jakarta, datang ke sana, pengunjung cukup ramai. Rata-rata yang mencoba sensasi makan durian di tempat itu rombongan yang sedang berwisata.

Satu buah durian Ganting dihargai Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per buah, tergantung ukuran. Jangan takut jika rasanya mengecewakan, karena penjual akan mengganti dengan buah yang baru seandainya rasa durian tidak enak, busuk, atau bahkan hambar.

Dimakan dengan Ketan

Untuk menambah selera makan duren, maka di lokasi juga tersedia ketan sebagai teman menyantap durian. Ketan terbuat dari beras ketan yang dikukus seperti memasak nasi, dijamin kelezatan durian akan bertambah jika ditemani dengan ketan dan timbah parutan kelapa muda. Pokoknya ma’ yuss. hee

“Satu porsi ketan dihargai Rp10 ribu, perpaduan durian dan ketan sangat cocok dan tidak cepat merasa muak,” kata ketua  DPW AGPAII, Miswan

Menurutnya kehadiran lapak durian yang setiap hari ada di Kota Padang ini dapat mengobati kerinduan jika sewaktu-waktu ingin makan durian. “Keinginan makan durian itu tidak setiap hari ya, cuma ada waktu-waktunya. Jadi kalau lagi pengen durian tinggal datang ke sini,” katanya.

Rombongan DPW AGPAII DKI Jakarta, memakan durean secara bersama-sama, hilang rasa lapar dan hilang bunyi perut yang sudah mulai keroncongan,  pokoknya luar bisa, rasanya, walau bentuknya kecil tapi,rasa tidak ada duanya.

Tempat kuliner durian ini diketahui sudah dimulai sejak lama, bahkan sudah lebih dari 10 tahun. Dari tahun ke tahun jumlah pedagangnya juga bertambah.

Salah seorang pedagang, seorang ibu yang tidak mau disebut namanya  menjelaskan: “ durian ini, mateng di atas pohon , jadi beda rasanya, saya jamin  insya allah enak, pokoknya membuat selera mekan semakin bersemangat, “Katanya.

Ia menyebut sudah berdagang durian di lokasi itu lebih dari lima tahun. Menurutnya menjual durian sama dengan aktivitas dagang lainnya, kadang banyak pembeli namun ada juga waktu-waktu sepinya.

Nah, bagi Anda yang ingin menyicipi kelezatan si raja buah ini dan kebetulan sedang berada di Kota Padang, jangan lupa datang ke daerah Ganting. Tidak jauh dari Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo, aroma durian akan mulai tercium menggugah selera. Semangat rindu

About Miswan M.Pd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *