4 Kiat Kunci Sukses menjadi Guru Merdeka Belajar

Guru merdeka belajar (GMB)  bukan berarti memberikan  kepada guru dan siswa untuk bebes  menentukan apapun baik materi maupun targer ataupun porses dalam pembelajaran tanpa adanya tujuan atau target tertentu.

Namun sejatinya merdeka belajar adalah kemerdekakan dalam proses pembelajaran yang bebas dari rasa takut, tidak terpaku  pada aturan administrarif yang kaku, terlalu monoton sehingga dapat  membelenggu kreatifitas dan inovasi guru dan siswa, esensi merdeka belajar adalah bebas dari  tekanan intimasi bagi peserta baik guru maupun siswanya.

Berikut ini penulis akan berbagi tentang Empat Kunci Pengembangan Guru Merdeka Belajar (GMB). Mari kita simak penjelasannya. Selamat membaca.

Pertama: Kemerdekaan

Platform Merdeka Mengajar yang telah diluncurkan di Merdeka Belajar Episode ke-15 bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat.

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan menentukan target, metode dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukanpengembangan diri, seperti: terlibat dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, memilih pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, dan melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses mencapai target.

Perlu diketahui bahwa konsep merdeka belajar bukanlah konsep yang baru di dunia pendidikan. Negara- negara lain di dunia seperti Amerika, Brasil, Philipines sudah lama menerapkan konsep ini. Di Indonesia sendiri, konsep tentang Merdeka belajar sudah dimulai sejak Nadiem Makarim sebagai terpilih menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ide dari gagasan ini dilandasi oleh esensi kemerdekaan berpikir untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani dengan pencapaian skor atau nilai tertentu (Sudaryanto, S., Widayati, W., & Amalia, R., 2020).

Tentu konsep merdeka belajar pertama-tama hendaknya dimulai dalam pola pikir para guru sebelum mereka mengajarkannya kepada peserta didik. Guru di tuntut harus bisa lebih efektif memberikan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak pada daya serap anak, maka dari itu Platform Merdeka Mengajar ini dapat memberi fasilitas yang dapat digunakan guru untuk mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan. Guru Merdeka Belajar adalah guru yang bebas berinovasi tanpa tekanan, tidak terjebak dan terfokus pada tugas administrasi guru. Tugas guru bukan sekedar tranfer pengetahuan, melainkan membuat hubungan dan segala proses menjadi lebih bermakna dari pada sekedar datang, duduk, mengajar, lalu pulang.

Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar adalah program yang bertujuan untuk membantu guru mendapatkan kunci pengembangan diri: kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karier. Guru Merdeka Belajar (GMB) menuangkan ide dan pikirannya secara bebas dan lepas menjadi sebuah karya yang bisa memberikan manfaat bagi orang banyak. Merdeka melakukan literasi digital sehingga kemajuan teknologi akan membantunya mempercepat proses menuju tujuan yang akan dicapainya. Karya yang telah dibuat akan cepat tersebar melalui canggihnya internet di  ruang maya. Imbasnya adalah kecepatan dalam pemerataan kompetensi sebagai dampak forward sharing link yang mampu menembus ruang dan waktu.

Apa tujuan program Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka Belajar?

Tujuan Umum: Mengacu pada model kompetensi guru, program Guru Merdeka Belajar akan meningkatkan kompetensi.

  1. Menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri
  2. Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan pendidikan.
  3. Menemukan aspek kekuatan dan kelemahan sebagai guru.
  4. Menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri.
  5. Menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri.

Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier

  1. Mengikuti secara aktif berbagai kegiatan jejaring dan organisasi profesi.
  2. Melakukan eksplorasi berbagai pengalaman belajar dari kegiatan jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier.
  3. Menghasilkan karya dan/atau memberikan layanan yang bermakna dari kegiatan jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier.

Tujuan Khusus: Mengenali miskonsepsi pendidikan sehingga peserta bisa berkembang menjadi Guru Merdeka Belajar yang menjadi penggerak perubahan pembelajaran.

Mengenali konsep pengembangan diri Guru Merdeka Belajar sehingga bisa melejitkan karier dan sekaligus berkontribusi terhadap pendidikan.

Kedua: Kompetensi

Untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengembangkan platform bernama Merdeka Mengajar. Platform ini yang disiapkan oleh untuk membantu guru agar lebih mudah melakukan proses mengajar melalui berbagai fitur yang disediakan.

Guru Merdeka Belajar (GMB) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya sehingga siap menghadapi tantangan mengajar di bidang studinya, yang peserta didiknya diajar dan relevan dengan konteksnya, seperti kemampuan untuk dilatih sesuai dengan gaya belajarnya, kebutuhan, peluang untuk melakukan proyek percontohan, peluang untuk umpan balik yang berkualitas, dan peluang untuk menilai keterampilan mereka.

Guru mengembangkan kompetensi diri melalui berbagai macam pelatihan, diklat, workshop, webinar, dan lain sebagainya untuk menumbuhkan kemampuan dalam mengambil keputusan. Guru diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan sehingga akan terlatih menjadi pribadi yang solutif. Kegiatan pengembangan kompetensi guru sangat penting untuk memotivasi guru dalam meningkatkan kemampuan kerjanya di sekolah.

Saat ini platform Merdeka Mengajar dapat digunakan oleh Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Platform Merdeka Mengajar berbasis Android dapat diunduh melalui Google Play Store dan dapat diakses dengan menggunakan akun Pembelajaran. Menu apa sajakah yang dapat dimanfaatkan oleh para guru melalui platform ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

  1. Pelatihan Mandiri

Produk yang memuat berbagai materi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik. Materi dibuat singkat untuk memudahkan  guru dalam melakukan pelatihan mandiri, kapan pun dan dimana pun. Materi yang tersedia dirancang oleh para ahli sesuai dengan kebutuhan guru agar mudah diterapkan dan relevan dengan tantangan yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar. Pelatihan mandiri berbentuk video, kuis, dan penulisan refleksi.

  1. Video Inspirasi

Menu video berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli. Beragam video ini sudah dikurasi dan dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi Guru sebagai tenaga pendidik. Melalui Video Inspirasi, Guru dapat menonton beragam video singkat yang dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan kompetensi, baik dalam aspek profesional maupun personal.

  1. Bukti Karya Saya

Menu ini merupakan wadah dokumentasi karya yang menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Karya yang terdokumentasikan dalam menu ini juga dapat dibagikan ke rekan sejawat untuk saling belajar dan menginspirasi.

  1. Asesmen Murid

Menu Asesmen Murid berisi kumpulan paket soal yang telah dipetakan berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu. Asesmen Murid ditujukan untuk membantu guru mendapatkan informasi dari tentang level kompetensi siswa dan penilaian kelas. Guru dapat membuat kelas lalu masukkan data-data murid pada kelas yang telah dibuat. Asesmen dapat dikirim ke kelas-kelas yang sudah dibuat. Guru juga dapat langsung memeriksa jawaban dan mendapatkan hasil asesmen sekaligus penilaian level siswa dan kelas

  1. Perangkat Ajar

Perangkat ajar merupakan berbagai materi pengajaran yang dapat digunakan guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Perangkat ajar dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran, yang disusun sesuai domain dan fase tertentu. Perangkat ajar bisa berupa bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks. Melalui produk Perangkat Ajar, guru dapat dengan mudah menemukan inspirasi materi pengajaran sesuai dengan domain dan fase mengajar. Setiap perangkat ajar juga dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran yang memudahkan guru dalam menavigasi proses pembelajaran.

Nah, itulah fitur-fitur utama yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan oleh para guru di platform Merdeka Mengajar. Sangat menarik bukan, Sobat ? Yuk, manfaatkan platform Merdeka Mengajar untuk terus mengasah kemampuan diri.

Ketiga Kolaborasi

Guru mandiri memiliki kesempatan untuk bermitra dengan guru dan masyarakat untuk menciptakan karya atau mencapai tujuan bersama, seperti: kesempatan untuk berinteraksi dengan sekolah lain, kesempatan untuk terlibat dengan komunitas terkait dan kemampuan untuk melaksanakan proyek bersama.

Kemitraan ini menghadirkan 3 unsur pendidikan di madrasah. Yakni kepala madrasah, para guru senior dan komite madrasah. Mereka duduk bersama dan secara bertahap dibimbing untuk kolaboratif memetakan keberhasilan yang telah dicapai sebelumnya, kemudian menggali potensi yang dioptimalkan untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan madrasah.

Model kolaboratif dan pembelajaran membuat madrasah, peserta didik, dan guru semakin terlibat. Guru dapat dengan baik mengembangkan model mereka sendiri dan dapat menunjukkan hasil yang baik. Kerjasama dengan panitia sangat bergantung pada kepemimpinan kepala madrasah. Karena kepala madrasah adalah kunci perubahan di madrasah.

Kerjasama dengan segala aspek memang diperlukan, namun kunci keberhasilannya tetap terletak di kepala madrasah. Setidaknya ada tiga peran kepemimpinan utama bagi kepala madrasah. Dari kepemimpinan perubahan, kepemimpinan pembelajaran dan kepemimpinan kewirausahaan. Jika dilakukan secara maksimal, kolaborasi masyarakat akan berjalan maksimal

Pertama, sebagai agen perubahan, kepala madrasah harus membuat program. Merencanakan program dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan utama pendidikan. Kedua, kepala madrasah sebagai pemimpin pembelajaran. Pimpinan Madrasah harus fokus, mendorong, mengawasi dan selalu berusaha untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh gurunya. Ketiga, kepemimpinan wirausaha. Di MTs, ini berarti peran kepala madrasah dalam melaksanakan program-program yang inovatif, inovatif, dan memunculkan ide-ide baru untuk memajukan madrasah.

Ke empat: Karier

Setiap seorang guru merdeka belajar sudah tentu mempunyai kesempatan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat umpan balik terhadap karyanya.

Karir yang bisa dikembangkan oleh Guru Merdeka Belajar (GMB) di dalam kelas menaruh perhatian pada peserta didik menjadikan mereka pemeran utama (student centered). Guru yang memiliki tujuan dan keterampilan disiplin serta manajemen kelas yang baik dan jelas untuk setiap mata pelajaran  sehingga tercipta perilaku positif peserta didik di dalam kelas.

Tidak cukup dengan hanya memiliki harapan yang tinggi terhadap peserta didik, Guru Merdeka Belajar  juga menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat informasi akurat tentang apa uang sedang terjadi di dalam kelas baik mengenai kurikulum, disiplin, dan hal lainnya.

Guru Merdeka Belajar selalu berpikir positif, mau berbagi pengetahuan, fleksibel, inklusif, saling membantu, serta membuat sebuah sekolah menjadi komunitas pembelajar. Sebagai Guru Merdeka Belajar (GMB) yang tidak gaptek (gagap teknologi) melainkan bejiwa metal (melek digital) sehingga membantu dalam meraih karir yang progresif dan dinamis.

Daftar Pustaka

Dahlia Sibagariang, Sihotang, H. ., & Murniarti, E (2021`), Peran Guru Penggerak Dalam Pendidikan Merdeka Belajar Di Indonesia, Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(2), 8

Sherly, S., Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2021, August). Merdeka belajar: kajian literatur. In UrbanGreen Conference Proceeding Library (pp. 183-190).

Sibagariang, D., Sihotang, H., & Murniarti, E. (2021). Peran guru penggerak dalam pendidikan merdeka belajar di indonesia. Jurnal Dinamika Pendidikan14(2), 88-99.

About Miswan M.Pd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *