Di Negeri yang kita cintai ini, khususnya di pulau Jawa, sudah banyak orang-orang melakukan ziarah ke makam Para Wali Songo dan ulama yang karismatik.
Jarak yang jauh dan persiapan bekal yang banyak, tidak menjadi soal bagi para peziarah. Sebab dengan “perjalanan spiritual” ini akan banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Sebelum berangkat, tentu setiap para ziarah ini mempunyai tujuan tertentu, minimal kita harus meluruskan niat kita terlebih dahulu. Bukankan semua amal perbuatan tergatung pada niatnya masing-masing.
Banyak manfaat berziarah Ke Makam Wali-Wali Allah. Berziarah ke makam para ulama dan wali-wali Allah disamping akan mendatangkan keberkahan bagi para peziarah, juga dapat mengambil qudwah para aulia akan ke ikhlasan, kegigihan, dalam berdakwah, kealiman dan kesolehan awliya Allah serta pentingnya kita memanfaatkan waktu untuk mengukit prestasi dihadapan ilahi robbi. kalau kita renungkan begitu mulianya para aulia Allah, bahkan sampai dalam keadaan wafatnya pun orang penziarah tidak henti-hentinya berdatangan untuk mendoakan para kekasih Allah SWT, melakukan dzikirullah, mengingat Allah dan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Padahal mereka telah wafat, sungguh ini adalah karomah yang Allah telah berikan kepadanya.
Tepat pada hari Minggu, tanggal 27 Juni 2022 MGMP PAI SMK DKI Jakarta, yang diketua oleh bapak Drs. H. Abd Rahman, MA, telah melakukan ziarah untuk meningkatkan nilai spiritual. Keberangkatan ke wali songo dimulai pada pukul: 00.35 WIB, dengan menggunakan mobil travel yang berangkat ada 11 orang. Starting awal keberangkatan berlokasi dari SMKN 48 Jakarta, yang beralamat : “ Jl. Seruni Raya No.8, RW.14, Klender, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13470.
Kegiatan ziarah ke 9 wali songgo ditambah berziah ke K.H.Kholil Bangkalan Madura dan Fatimah binti Maimun merupakan pertama kali MGMP PAI SMK DKI Jakarta melakukannya, karena sekalian bisa silaturrohmi ke rumah ketua MGMP PAI SMK DKI Jakarta bapak H. Abd Rahman yang ada di daerah Gersik, yang terlihat mata memandang di sekitar rumahnya adalah hamparan tambak ikan, udang dan lain-lain, suasana yang asri dan indah apalagi pas sore hari melihat matahari terbenam (Sunset), sambil menikmati alam kitapun berpoto-poto ria, maklum didaerah saya tidak ada, hee.
Berikut adalah daftar nama2 yang ikut berziarah ke walisongo dari 5 wilayh kota Jakarta adalah:
1 Drs. H. Abd. Rahman, MA SMKN 29 Jaksel
2 Hj. Wiwin Fauziah, S.Ag. M.Pd SMKN 38 Jakpus
3 Miswan, S.Ag. M.Pd SMKN 22 Jaktim
4 Kamaluddin Sir, S.Ag. MA SMK N 47 Jaksel
5 Drs. Abd. Rohman, M.Pd. SMK N 48 Jaktim
6 Dra. Hj. Yusroh, M.Pd SMKN 47 Jaksel
7 Dra. Mukaromah SMKN 40 Jaktim
8 Izzati, S.Ag.,M.Pd SMKN 13 Jakbar
9 Syamsul Fajri, M.Pd SMKN 4 Jakut
10 Sapuroh, S.Ag SMKN 37 Jaksel
11. Sahla (Putri dari bapak Abd. Rohman)
Adapun tempat ziarah yang di kunjungi oleh rombongan MGMP PAI SMK DKI Jakarta diantaranya :
Hari 1 : (27 Juni 2022) pergi ke Sunan Ampel, Kholil Bangkalan Madura dan Fatimah binti Maimun
Hari ke 2 : (28 Juni 2022) Sunan Giri, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Drajat
Hari ke 3 : (29 Juni 2022) sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kudus, Raden Fatah Demak, Sunan Kalijaga
Hari ke 4 : (30 Juni 2022) sunan gunung Djati
Sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa lekat dengan sosok Wali Songo. Banyak peninggalan para wali, berupa petilasan, masjid, serta makam masih berdiri kokoh hingga kini dan menjadi tujuan wisata religi yang cukup terkenal. Wali Songo adalah julukan yang diberikan kepada tokoh-tokoh Islam yang sangat dihormati di pulau Jawa. Wali Songo berasal dari kata wali yang berarti orang yang dipercaya atau orang yang ditugaskan dan kata Sanga yang berarti sembilan. Istilah ini lalu diterjemahkan sebagai “Sembilan Wali”. Para wali ini yang kemudian berperan sebagai penyampai ajaran Islam pertama di Jawa dengan memasukkan unsur budaya agar Islam dapat lebih diterima. Makam atau pundhen para Wali ini sangat dihormati masyarakat Jawa hingga kini. Oleh sebab itu, tradisi ziarah makam Wali Songo menjadi agenda rutin yang biasa dilakukan peziarah untuk mengenang dan mendoakan jasa para wali.
Bila ingin berziarah dan mengunjungi seluruh makam para wali, pengunjung disarankan membuat rute perjalanan dalam satu alur perjalanan. Karena makam-makam Wali Songo menyebar di seluruh tanah Jawa, menyiapkan rute ini akan bisa membuat perjalanan lebih ringkas dan efektif.
Mengutip dari laman pegipegi.com, jika peziarah datang dari arah timur menuju barat, maka Jawa Timur menjadi rute pertama yang ditempuh. Di wilayah ini terdapat lima makam Wali Songo. Pertama, pengunjung bisa berziarah makam Sunan Ampel di kota Surabaya. Makam ini menawan dengan sepasang pintu gerbang bergaya Eropa. Di Gresik terdapat dua makam wali, yakni makam Sunan Gresik di kota Gresik dan Sunan Giri di wilayah bukit desa Giri Gajah. Makam Sunan Bonang berada di dekat Masjid Agung, Tuban dan yang terakhir, makam Sunan Drajat, putra Sunan Ampel yang berada di Lamongan. Masuk ke wilayah Jawa Tengah, pengunjung akan menjumpai makam Sunan Muria, putra Sunan Kalijaga, terletak 30 kilo meter dari kompleks Masjid Menara Kudus. Di kota Kudus sendiri, pengunjung bisa berwisata religi ke makam Sunan Kudus yang selalu ramai dikunjungi peziarah. Makam terakhir yang berada di Jateng adalah makam Sunan Kalijaga di kota Demak. Sementara itu, satu-satunya wali yang dimakamkan di Jawa Barat adalah Sunan Gunung Jati, terletak di Desa Astanam Cirebon Utara berjarak 6 kilo meter dari kota Cirebon.
Pada pukul: 03.35 WIB baru sampe diwilayah cirebon. istirahat sebentar di Rest Area. Akhirnya perjalanan di lanjutkan, dan baru 05.20. kita sudah sampai di Batang. Batang adalah wilayah industri yang terbesar yang diapit oleh pegunungan dan pabrik-pabrik.
Disini kita melaksanakan sholat subuh berjamaah, bersih-bersih, dan sarapan pagi dengan nasi bakar di campur dengan mie rebus. Lebih kreatif lagi ibu mukaromah, ibu Yusroh, ibu Sapuroh dan ibu Wiwin sebelum berangkat telah menyiapkan segala sesuatunya termasuk air panas. Pokoknya mantab deh.
Usai kurang lebih 1 jam, beristirahat, ada yang besih-bersih, mandi, dan sarapan, maka kita melanjutkan perjalannnya. Untuk menghilangkan kepenatan dalam perjalanan, dan represing maka ada 2 srikandi yang karokean tentu sambil berdzikir kepada Allah dengan menyuguhkan tembang lagi religious yang dinyayikan oleh bapak Samsul Pajri. Suasana kekeluargaan semakin terjalin erat walau kita tergabung menjadi satu dari 5 wilayah kota, Uti Mukaromah dan ibu. Wiwin fauziah dengan suara emasnya membuat kita teringat masa lalu yang penuh dengan kenangan, ternyata selain guru agama merekapun bisa bernyayi yang indah dan tidak kalah dengan guru lainnya. Subhanalah.

Akhirnya kita beristirahat di KM 519 A, masih diwilayah Solo.
Alhamdulillah. tulisan sederhana ini sampai disini dulu, inget perjalanan masih kita lanjutkan. Ikuti terus perjalanan kami ya. Semoga bermanfaat. Amin, YRA.